SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL)
Created by Cak Unggul
On Ramadham 2018
INTRODUCTION
Functional Safety adalah konsep yang relatif baru didunia terhadap safety (dalam industry). Laporan ini dibuat untuk menerangkan konsep dari Functional Safety dan hubungannya dengan konsep demand, safety integrity level, Safety Instrumented Sysrem dan standards yang digunakan pada area Functional Safety, untuk menjelaskan ke technical professionals, yang tidak mempunyai background functional safety sama sekali.
DEMAND
Dalam context functional safety, bilamana Safety Function digunakan untuk mengerjakan pekerjaannya, dikenal dengan demand. Sebagai contoh pada day tank, sepanjang day tank tidak diisi terlalu penuh (high level that can cause a spill), dikatakan tidak ada demand pada Safety Function untuk bekerja. Tetapi bilamana level dalam day tank menuju ke high level (cause a spill), safety Function harus bertindak, sebagai sebuah demand. Sekarabg dapat dilihat bahwa Safety Function telah melakukan tindakkan yang merupakan demand, untuk memastikan bahwa safety sedang dipertahsnksn. Ini adalah konsep penting, karena sepanjang waktu safety device akan idle, bilamana process dalam kondisi safe state. Tetapi bilamana terjadi demand, maka harus melakukan action dengan cepat. Tujuan dari Functional Safety adalah untuk memastikan bahwa hal tersebut berhasil setiap saats.
FAILURES & RELIABILITY
Pembahasan Ini akan membawa pada konsep tentang Failures. Sèperrti hal hal lainya safety system juga bisa fail.
Kemudian pada saat demand Safety Function tidak bekerja maka terjadilah bencana. Bagaimana cara menghindari situasi ini? Dengan menggunakan techniques, tools dan standards dari Functional Safety Engineering, for sebagai contoh dengan mengadopsi techniques yang dijelaskan dalam International Standards seperti IEC 61508.
Jenis jenis Failures apa yang biasanya terjadi? Ada tiga jenis failures terhadap safety system. Yaitu Random, Common Cause dan Systematic failures. Salah satu dari ketiga ienis failures ini dapat menyebabkan safety function tidak dapat beroperasi walau demand sudah tercapai. Dengan demikian harus dibuat design, dibangun dan ditetapkan sebuah safety system yang tidak akan fail terhadap demand baik jenis random, common cause maupun systematic failures.
System yang tidak pernah fail hanyalah teori (theoretical concept) semua systems akan fail dan cara mengatasinya dengan safety systems. Dengan menggunakan prinsip dan didukung oleh Functional Safety Engineering yang bagus kita akan membuatnya 'almost' fail safe.
SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL)
Safety Integrity Level didefinisikan di IEC standards untuk Safety Integrity dari Safety Function. Merupakan performance measure dari Safety Function. Terdapat empat levels Safety Integrity yang dinamai sebagai SIL 1, SIL 2, SIL 3 and SIL 4. Dimana SIL 1 adalah lowest dan SIL 4 adalah highest level.
IEC standards menggolongkan Safety Functions menjadi dua golongan berdasrkan pada berapa sering terjadinya demand yaitu Low demand dan High demand
Contoh low demand ada pada overfill protection system seperti contoh pada day tank diatas. Hal ini disebabkan demand terjadi kurang dari satu kejadian per tahun Hal ini tentu saja sesuai dengan pengalaman praktek dalam industry, dimana tidak berharap bahwa Safety Functions yang digunakan untuk melindungi terjadi lagi pada hari lain. Safety functions, seperyi itu banyak dijumpsi dalam Chemical Industry
Ada satu category dari Safety Functions yang dijumpsai dimana demand rate sangat tinggi dan kadsng tampil terus menerus ini dinamakan high demand. Contohnya braking system dari kereta api atau mobil. Sistem pengereman sering dioperasikan (lebih dari satu tahun-) dan ini digolongkan eebagai high demand systems.

Level SIL yang diperlukan berdasarkan ISA S84.01 adalah sebagai berikut
▪SIL 1 : tingkat ketersediaannya 90% – 99.9%
▪SIL 2 : tingkat ketersediaannya 99.9% – 99.99%
▪SIL 3 : tingkat ketersediaannya 99.99% – 99.9999%
▪Fault tree analyses disuport oleh GRIF/Tree,
▪Multi-phase Markov models disuport oleh GRIF/Markov,
Ternyata bahwa semua methoda diatas menampilkan hasil yang serupa untuk PFDavg, dengan mengambil characteristics yang diperlukan oleh standard kedalam perhitungan.
Hazard dari control system akan ditandai kemudian dianalisa melalui analisa resiko. Serangkaian 'upaya untuk mengurangi resiko bencana' (mitigasi) ini kemudian dilanjutkan sampai seluruh kontribusi terhadap hazard dipenuhi. Semua level resiko kemudian ditentukan sebagai safety requirement dalam bentuk target 'probability of a dangerous failure' yang diberikan dalam periode waktu dan dinyatakan sebagai discrete SIL.
Skema sertifikasi digunakan untuk mengetahui apakah sebuah peralatan sudah sesuai dengan SILnya. Kebutuhan dari skema ini dapat dipenuhi dengan pengembangan process atau dengan mengambil dari peralatam mempunyai cukup operating history.
Peralatan electric dan electronic dapat disertifikasi untuk digunakan dalam Functional Safety applications sesuai dengan IEC 61508. Dengan menyediakan application developers diperlukan bukti bukti yang menunjukkan bahws application termasuk device iuga compy.
Catatan
IEC 61511 adalah application-specific adaptasi dari IEC 61508 yang dikhususkan untuk Process Industry sector. Standard ini juga digunakan pada