FEEDBACK CONTROL SYSTEM
Compiled by Cak Unggul
On Ramadhan 2018
FEEDBACK CONTROL
Feedback Systems banyak diggunakan dan digunakan secara luas untuk amplifier circuits, oscillators, process control systems as well as other types of electronic systems. But for feedback to be an effective tool it must be controlled as an uncontrolled system will either oscillate or fail to function. The basic model of a feedback system is given as:
Feedback System Block Diagram Model
Basic dari feedback loop: sensing, controlling dan actuation adalah konsep utama dari feedback control system dan terdapat are beberapa alasan mengapa feedback digunakan dalam electronic circuits:Frequency Response, Gain dan Bandwidth dari system can be dengan mudah dapat di kendalikan. Terdapat dua jw3nia utama dari feedbavk yqitu two main types of feedback control: Negative Feedback dan Positive Feedback.
Pada Feedback Control, output akan dibanding dengan input selisih antara input dan output dinamakan error (koreksi) yang digunakan untuk memperbaiki input sistem selanjutnya, sehingga proses system dapat beroperasi seperti yang diharapkan (set point). Dalam feedbsck system akan dikenal istilah-istilah :
Plant: yaitu process yang akan dikontrol, mulai dari yang paling sederhana seperti flow, temperature sampai dengan yang paling kompleks yang melingkup suatu unit proses.
Measurement element/sensor: elements pengukuran yang digunakan untuk mengukur variable process yang akan dikontrol
Comparator: yang akan membandingkan control variable dengan set point (input dikurangi outpu)
Control element: yaitu elemen yang akan melakukan aksi koreksi terhadap error antara aktual control variable dengan set point. Pada prakteknya comparator dan controller merupakan satu kesatuan.
Final element: merupakan penghubung antara controller dan plant, bisa berupa control valve, solenoid valve, dumper, relay dan sebagainya.
Proportional Control
Proportional control adalah feedback control system linier dimana suatu koreksi diberlakukan pada controlled variable yang besarnya proportional terhadap perbedaan antara set point, SP dan process value, PV.
Contoh: pada mekanisme pelampung toilet adalah proportioning terhadap kran. Pada proportional control dikenal istilsh Proportional Band atau PB
Contoh:
untuk PB=100 jika input berubah 10% maka output akan respon sebesar 10%.
Untuk PB=50 jika input berubah 10% maka output akan respon sebesar 20%, demikian seterusnya. Terlihat disini bahwa nilai PB adalah persentasi daripada input terhadap nilai output secara penuh, ketika output sama dengan 20% dan input sama dengan 10% maka PB adalah 50 jadi:PB = (input/output) x 100%
Proportional Plus Integral ControlProportional plus integral (PI) adalah proportional controller yang ditambahi integral action. PI controllers menghasilkan "low sensitivity" yang diperlukan untuk menghasilkan "stable control"
Integral action (reset) berfungsi untuk menghilangkan offset, dalam penggunaannya bila dikombinasikan dengan proporsional action sehingga menjadi kontroler Proporsional Integral (PI). Nilai dari integral action dinyatakan dalam ukuran waktu per jumlah aksi atau jumlah aksi per waktu.
Contoh
Pada sistim pengaturan tekanan tangki, kontroler mengalami error 10%, jika gain kontroler 2 maka output akan bereaksi untuk melakukan koreksi sebesar 20%, sehingga keadaan proses sebagai akibat daripada perubahan output tersebut akan berpindah pada kondisi baru misalnya error menjadi 8%, kondisi baru yang dicapai sebagai efek dari kontroler proporsional ini boleh jadi akan bertahan dalam tempo yang tidak menentu dan lama, tetapi dengan adanya aksi integral, kontroler akan sertamerta melakukan koreksi lagi sesuai dengan waktu yang disetel pada kontroler integral misalnya 0.5 menit, sehingga dalam waktu setengah menit dari koreksi pertama kontroler akan melakukan aksi koreksi lagi, dengan demikian akan terbentuk kembali kondisi baru misalnya error menjadi 3%,demikian seterusnya aksi demi aksi akan berlangsung hingga offsetnya hilang atau proses mencapai keseimbangan yang diharapkan.
Propotional Plus Derivative
Derivative (rate) action digunakan untuk meningkatkan kecepatan reaksi output terhadap error. Oleh karena itu derivative action hanya boleh dipakai pada proses yang responnya sangat lambat (seperti temperatur), menerapkan derivative action pada proses yang bereaksi cepat dapat membahayakan karena perubahan output yang sangat cepat kearah maksimum atau kearah minimum bisa menimbulkan kerusakan pada peralatan operasi.
Derivative Action dalam penerapannya selalu dikombinasikan dengan proporsional action sehingga menjadi proporsional-derivative (PD) kontroler.
Ukuran dari derivative action adalah waktu, yaitu berapa lama signal derivative beraksi dalam setiap kali kontroler proporsional melakukan perubahan. Aksi kontroler derivative hanya berlangsung pada awal siklus untuk mempercepat respon, oleh karena itu seringkali
derivative action disebut juga sebagai Pre-Act
Proportional Plus Integral Plus Derivative
PID Mode (Proportional–Integral–Derivative controller) merupakan mode mekanisme umpan balik yang biasanya dipakai pada sistem kontrol industri. PID Mode secara kontinyu akan menghitung nilai kesalahan sebagai bedaantara setpoint yang diinginkan dan variabel proses terukur. Kontroler mencoba untuk meminimalkan nilai kesalahan setiap waktu dengan penyetelan variabel kontrol, seperti posisi keran kontrol, damper, atau daya pada elemen pemanas, ke nilai baru yang ditentukan oleh jumlahan:
Pada Control Mode PID ini,
"P" bertanggung jawab untuk nilai kesalahan saat ini.
Contoh:
jika nilai kesalahan besar dan positif, maka keluaran kontrol juga besar dan positif.
"I" bertanggung jawab untuk nilai kesalahan sebelumnya. Contoh:
jika output saat ini kurang besar, maka kesalahan akan terakumulasi terus menerus, dan kontroler akan merespon dengan output lebih tinggi.
"D" bertanggung jawab untuk kemungkinan nilai kesalahan mendatang, berdasarkan pada rate perubahan tiap waktu
Karena kontroler PID hanya mengandalkan variabel proses terukur, bukan pengetahuan mengenai prosesnya, maka dapat secara luas digunakan.
Dengan penyesuaian (tuning) ketiga parameter model, PID Mode dapat memenuhi kebutuhan proses. Respon kontroler dapat dijelaskan dengan bagaimana responnya terhadap kesalahan, besarnya overshoot dari setpoint, dan derajat osilasi sistem. Penggunaan algoritme PID tidak menjamin kontrol optimum sistem atau bahkan kestabilannya.Beberapa aplikasi mungkin hanya menggunakan satu atau dua term untuk memberikan kontrol sistem yang sesuai. Hal ini dapat dicapai dengan mengontrol parameter yang lain menjadi nol.
Kontroler PID dapat menjadi kontroler PI, PD, P atau I tergantung aksi apa yang digunakan. Kontroler PI biasanya adalah kontroler paling umumKontroler PID (dari singkatan bahasa Inggris: Proportional–Integral–Derivative controller) merupakan kontroler mekanisme umpan balik yang biasanya dipakai pada sistem kontrol industri.